Kali ini saya akan berbagi tips cara mengukur / menghitung pemakaian daya listrik realtime di rumah Anda. Maksudnya realtime di sini adalah pemakaian daya pada saat Anda mengukurnya, bukan perkiraan pemakaian dengan menghitung daya yang tertulis pada peralatan listrik di rumah Anda.
Sebenarnya untuk mengukur besarnya daya listrik sudah ada alatnya, yaitu dengan menggunakan Watt Meter. Namun sangat jarang yang memiliki alat tersebut, belum lagi bagi orang awan susah juga kalau mau masang alat ukur tersebut.
Seringkali kita mengeluhkan besarnya tagihan listrik padahal kita merasa menggunakan energy listrik lebih sedikit dari tagihan di rekening. Atau kita sering membandingkan pemakaian listrik rumah kita dengan rumah tetangga. Tentunya tanpa benar-benar tahu (dengan pengukuran) berapa watt rata-rata yang kita pakai dalam sehari.
Tahukah Anda bahwa Meteran listrik yang terpasang di rumah selain untuk mengukur energy (KWh) juga bisa digunakan untuk mengukur daya terpakai di rumah Anda? Ya, dengan bantuan stopwatch (stopwatch di HP juga boleh) dan sedikit perhitungan kita bisa mengetahui berapa besar daya listrik yang Anda gunakan saat itu.
Langsung aja ya, gini caranya…
-
Sudah tahu kan yang namanya KWH Meter?
Umumnya kita menyebutnya sebagai meteran Listrik. Kalau belum tahu, yang begini ini loh bentuknya…
-
Yang perlu diperhatikan dari KWH Meter tersebut adalah putaran dari piringan KWH.
Semakin banyak alat listrik yang kita gunakan, maka putaran KWH meter akan semakin cepat. Itu artinya daya aktif (watt) yang kita pakai juga semakin banyak, itu berarti pula angka di stand KWH meter akan semakin cepat bertambah.
-
Nah, kecepatan putaran piringan KWH meter inilah yang akan kita hitung dengan stopwatch.
Untuk menghitung putaran piringan KWH meter kita harus memperhatikan tanda berwarna hitam pada piringan KWH meter. Tanda hitam inilah yang menjadi patokan mulai dan berhenti saat menghitung waktu putaran piringan KWH Meter.
-
Selain putaran piringan KWH meter, yang perlu kita catat adalah konstanta dari KWH meter tersebut.
Coba dilihat di name plate KWH meter, disana akan ditemukan banyak spesifikasi dari meteran listrik tersebut. Konstanta KWH meter selalu diikuti satuan PUTARAN/KWH atau PUT/KWH. Sebagai contoh adalah konstanta 900 Put/KWH. Maksudnya, untuk menghasilkan angka 1 KWH di stand meter piringan KWH harus berputar sebanyak 900 kali. Konstanta KWH meter berbeda-beda, jadi harus melihat langsung di name plate KWH meter tersebut. Konstanta yang umum adalah 900 put/KWH, 1250 put/KWH, 720 put/KWH dan 600 put/KWH.
-
Kalo sudah paham, langsung praktek aja…
- Perhatikan name plate KWH meter di rumah Anda, carilah konstanta dari KWH meter tersebut. Catat hasilnya. Misal : 900 put/KWH.
- Siapkan Stopwatch, jika tidak memiliki bisa menggunakan stopwatch yang ada di Hand phone.
- Perhatikan putaran piringan KWH meter. Tunggu sampai muncul warna hitam di piringan KWH meter.
- Saat tanda hitam mucul dan posisi tepat di tengah, tekan tombol START pada stopwatch.
- Tunggu sampai tanda hitam itu muncul lagi, itu artinya piringan KWH Meter sudah berputar 1 kali. Untuk perhitungan biasanya jumlah putaran minimal 3 kali.
- Tekan tombol STOP pada stopwatch setelah Anda mendapatkan jumlah putaran yang Anda inginkan.
- Catat waktunya (dalam detik), misal dari pengukuran diperolah hasil 3 putaran=43,52 detik.
-
Kalo sudah, untuk menghitung besarnya WATT yang kita pakai adalah =
WATT = (3600 x Jumlah Putaran) / (Konstanta x Waktu n Putaran) x 1000
-
Sebagai contoh pengukuran di atas :
WATT = (3600 x 3)/(900 x 43,52) x 1000
= 0,275 x 1000 = 275 Watt
- Artinya, pada saat pengukuran tadi kita sedang menggunakan daya listrik sebanyak 275 Watt.
- Untuk memperkirakan pemakaian satu bulan (dengan asumsi pemakaian adalah sama seperti saat pengukuran sepanjang hari), tinggal dikalikan 0,72 (dari 24 jam x 30 hari /1000), nanti munculnya dalam bentuk KWH. Misal untuk pengukuran di atas, 275 x 0,72 = 198 KWH/bulan.
Dengan melakukan pengukuran secara langsung kita baru benar-benar tahu berapa perkiraan WATT yang sebenarnya kita gunakan.
Sebagai catatan, yang terukur disini adalah daya aktif (WATT) yang terukur oleh KWH meter, bukan VA (daya semu) yang dijadikan patokan daya kontrak. Ketelitian pengukuran sangat tergantung pada ketelitian kita saat mengukur waktu putaran dan tentu saja ketelitian dari KWH meter itu sendiri.
Selamat Mencoba… Kalau ada yang kurang sesuai, mohon koreksinya… J
r10 said
jadi tahu cara membaca meteran dan fungsi2 meteran PLN
terima kasih untuk tipsnya 🙂
btl said
kurang jelas,..
misalnya;
1.WATT = (3600 x Jumlah Putaran) / (Konstanta x Waktu n Putaran) x 1000
tidak di jelaskan 3600 angka didapat dari mana??
2.pemakaian satu bulan tinggal dikalikan 0,72
tidak di jelaskan 0,72 angka didapat dari mana??
tutup btl said
ya begini lah kalo orang otaknya ga pernah dipake ato jangan2 ga punya otak ato otaknya cuma dikit banget….
ivoolahragawan@yahoo.com said
dpat dari hutan kali tuh
Cah Iseng-9 said
kepada mas btl
1. 3600 adalah jumlah detik dalam 1 jam.
Ingat, KWH (Kilo Watt Hour). Biasanya disebut juga Kilo Watt Jam
Karena kita menghitung realtime, jadi kita menghitung besarnya watt yang
digunakan pada detik tersebut.
2. Kyknya Anda ga baca tulisan ya, “0,72 (dari 24 jam x 30 hari /1000)”.
mksdnya 0,72 di dapat dari perhitungan 24 jam x 30 hari /1000.
adiswordpressis said
wah luar bari kali ini saya mendapat ilmu baru untuk mengukur pemakaian listrik.
trims artikelnya
kurniawan said
ADUH MAS BRO MAKASIH BANYAK..JADI SAYA GA USAH MARAH MARAH LAGI MA PETUGAS PLN,,HEHEH
SAYA SEKARANG TAU CARA MENGUKUR NYA AND YANG HARUS DI BAYAR NYA PUN BRAA..HHEHEHEHEHE
WILDAN said
THANKS…
LEBIH DARI 3 PUTARAN NGUKURNYA MALAH LEBIK YA OM
WILDAN said
THANKS…
LEBIH DARI 3 PUTARAN NGUKURNYA MALAH LEBIH BAIK YA OM…
maaf yang td buru2 nulis coment nya….
kolojengking said
Sebenarnya kalo beban stabil (misalnya beban cuma berupa lampu saja), satu putaran cukup. Namun untuk antisipasi beban yang berubah-ubah seperti kulkas, semakin banyak putarannya semakin baik.
Salam.
anezch said
Wah, nice info nih gan 🙂
Ijin bookmark yah
eem said
maksud angka 1000 dari mana perhitungannya?
Kolojengking said
1000 itu maksudnya agar hasilnya ntar dalam bentuk KWH (kilo watt jam), kan kalo teganganxarusxcosQ hasilnya cuma watt, nah dibagi 1000 biar jadi kilo… 🙂
cira said
KALAU MENGHITUNG DAYA LISTRIK UNTUK KWH METER 3 PHASE BAGAIMANA YA??? SOALNYA PUTARANNYA LAMBAT ..BEARTI PAKAI CT FACTOR KAH???
Kolojengking said
Umumnya KWH meter 3 phasa memang memiliki putaran yang lebih lambat, pertama karena biasanya Konstanta meternya bernilai lebih kecil, dan mungkin juga memang memiliki Faktor Kali (CT dan/atau PT).
Jika memiliki faktor kali, rumus di atas tinggal dikalikan dengan faktor kali tersebut. Biasanya nilai faktor kali bisa dilihat di kartu meter yang digantungkan di dekat kotak meter.
cira said
Maaf nanya lagi :D…. Faktor kali gak ada keterangan…makanya jadi bingung….masak sich pemakaian ruko warnet cm selisih 4 dengan bulan yang kmrn….
mungkin gak yach??? sedangkan warnetnya beroperasi 18 jam dlm sehari…..
shigitz endell said
Untyk mengitung listrik 3phase untuk mencari daya= 380 x ampere yg digunakan X 1.732(√3)XcosQ. (0.8 dan 1) Smoga membantu
Kolojengking said
Untuk mengetahui ada tidaknya faktor kali, cara paling mudah bisa dicek lewat http://www.pln.co.id, masukkan ID Pelanggan di cek tagihan rekening. Nanti di bagian informasi tagihan listrik terteran berapa faktor kali kwh meter tersebut.
Untuk masalah pemakaian, perlu dicek ke lokasi. Untuk yang satu ini wewenang dari PLN setempat. Jika memang dirasa pemakaian dan tagihan tidak sesuai bisa minta pemeriksaan KWH meter, bisa jadi ada yang rusak atau lainnya. 🙂
1 park residences said
makasih udah share infonya yaa…jadi tahu sekarang deh cara2nya …:)
udelbodong said
sangat menarik neeh postingannya, tp saya agak bingung cara ngitung pemakaian dari alat elektronika dg daya yg dibutuhkan adalah 5 watt…trus dipakai/digunakan selama 1 bulan (30 hari) berturut-turut tanpa henti…nah brp KWH yg terpakai….jika diketahui harga per KWH misalnya Rp 1.000,-, maka berapa rupiah yg harus dibayar? demikian saya berharap jawaban agar gak bingung lagi, tq
kolojengking said
Total pemakaian sebulan bisa dihitung menggunakan rumus :
Total Pemakaian (kWh) = Beban (watt) x 24 (jam) x 30 (hari) /1000
Untuk beban 30 watt, maka :
Total Pemakaian = 30 x 24 x 30/1000 = 21,6 kWh. Jadi jika harga per kWh 1000, maka total biaya = 21.600.
Semoga lebih jelas sekarang.
udelbodong said
okey jelas bangetsz,…..
–> jika daya yg digunakan 5 watt adalah:
== 5watt x 24jam x 30hari = 3.6 KWH ==
–> maka biaya yg harus dibayar adalah:
== 3.6 KWH x Rp 1.000,-(harga per KWH)= Rp. 3.600,-
thank’s responnya…!!
hadepea_16 said
makasiiiiih, berguna sekali nih info
Abdi Sorangan said
Matur suwun atas ilmunya,jadi tahu Ane
agus fahrurroji said
bagaimana cara menghitung ampere pd kabel, misal pemakain alat alat elektronik (ace,tv,kulkas, dll) dgn volt sekian maka hantaran kabel yg berukuran berapa yg aman di pakai?
kolojengking said
Mengukur ampere bisa dilakukan dengan menggunakan Ampere meter. Biasanya orang menyebutnya tang ampere. Bisa dibeli di toko-toko listrik atau elektronik, yang murah juga ada, tapi akurasinya rendah. Untuk ukuran kabel yang bisa dipake, tergantung kabel itu sendiri. Setiap kabel memiliki KHA (kuat hantar arus), nah nilai KHA itu yang menjadi patokan kemampuan kabel.
Untuk instalasi listrik, usahakan untuk menggunakan jenis kabel yang memang ditujukan untuk instalasi listrik, biasanya untuk rumah tangga bisa menggunakan kabel jenis NYA atau NYM. Untuk standar lampu instalasi bisa menggunakan kabel ukuran 2,5 mm2, jika penggunaan untuk yang berdaya besar seperti AC bisa menggunakan yang ukuran 4 mm2. Semoga bisa membantu.
valaen said
Mungkin kasih masukan aja… Untuk standart instalasi lampu rumahan Kalo 1,5 mm2 (standart) aja sudah lebih dari cukup klo 2,5mm2 (banci) mungkin.2,5mm2 Standart itu kebesaran.
klo untuk stop kontak (colokan) Itu sebaiknya 2,5 (standart). AC pun 2,5mm2 (standart) untuk 2,5 PK kebawah pu lebih dari cukup…
deprazz said
ADUH… punyaku dah pake meteran digital… alias listrik pra bayar… gimana ngitungnya ya?
moel said
salam hormat,
terimakasih atas info yang disampaikan, tapi bos saya mohon petunjuk untuk cara perhitungan KWh 3 Phase. saya ambil contoh kasus seperti ini:
Misalnya:
– Terpasang listrik 600Amper 3 phase.
– Dengan CT 600/5A
– Spek KWh 3 Phase 4 kawat dan 800put/Kwh, dengan …../5A
– Pada masing-masing Busbar di ukur dengan tang Amper terdapat
Pemakaian Arus R=310Amper S=340Amper T=320Amper
yang saya ingin tanyakan, bagai mana cara menentukan pergerakan / pergeseran digit pada kwh. dengan tujuan untuk memastikan bahwa kwh tersebut masih berfungsi dengan benar. saran dan petunjuk dari anda sangat saya harapkan. dan saya ucapkan terimakasih
salam hormat
Mulyadi ( moeliadhi@yahoo.co.uk )
jawab said
salam hormat,
saya mau bertanya bagaimana cara mengetahui watt pada suatu barang elektronik yang disitu cuman ada keterangan 220-240 volt dan 50 Hz , 1 phase, mohon bantuannya
ADE said
itu alat apa ya…. setahu saya setiap alat pasti ada specknya, klo ga ada tulisan watt nya. coba perhatikan pasti ada tulisan berapa ampernya. ….A?. baru amper tersebut anda kali dengan 1 phase ( tegangannya ) misal amper 3A berati 3×220=660Va (volt amper) untuk jadi watt kalikan cosphi yang ada di alat tersebut. contoh cosphi 0.8 ber arti 660×0.8=528Watt.
semoga bermanfaat.
Rick said
Numpang tanya nih. . Hee
gmana cra ngitung biaya cma liat dri watt nya ajh. .
Misal gni. .
Ps = 35 watt, dipakai slama 5 jam. .
Nah, brapa rupiah pmakaian ps yg dpake 5 jam tnpa henti tsb ?
Tengkyu. . . .
kolojengking said
Ya tinggal dikalikan aja mas : 35 Watt x 5 jam / 1000 = 0,175 KWh.
Putra A said
Masaaak ketto
Teguh said
Sipppp bos…saya tinggal dikontrakan,ada 9 kontrakan,stiap bulan klo mbayar listrik susah mbaginya,caranya gimana ya?Ada yg jual kwh/watt meter gak?Harganya berapa
kolojengking said
Di toko-toko tertentu ada yang jual kwh meter mekanik, tentunya tanpa segel dari metrologi atau pun dari PLN. Atau kalo mau yang mudah, kontrakannya bisa dipasang listrik sendiri-sendiri. Untuk kontrakan cocoknya listrik prabayar, jadi yang punya kontrakan gak perlu takut yang ngontrak nunggak.
asriexo said
selamat malam,
mau tanya pengaruh volt yg dibawah 220v dan frekwensi dibawah 50 hz apakah berpengaruh ke tagihan listrik?
saya curiga kl frekwensi tidak normal maka tagihan kita jadi tinggi
terima kasih
ki wesa said
sekedar tuker pengalaman.
menanggapi saudara mulyadi.
arus 600 A
CT 600/5
konstanta 800.
anda melakukan pengukuran di arus primer atau sekunder??
kalau mengenai faktor kali,itu didapat apabila Kwh yang terpasang menggunakan CT.
kalo tdk menggunakan CT brati faktor kalinya =1.
agus pratama said
numpang nanyak dong alo mau menentukan faktor kali tu di liat dari mana ja ya n giman ya rumusnya
ivoolahragawan@yahoo.com said
kurang masuk akal……:(
Teguh Erlangga said
pengen tanya ne..
aturan penggunaan CT itu gimana sih??
ada terpasang CT 400/5, katanya putarannya bisa jadi lambat
disarankan make 80/5 (kata orang PLN)
kolojengking said
Penggunaan CT sebisa mungkin disesuaikan dengan arus maksimal yang akan diukur oleh CT tersebut. Misalnya anda memasang CT di MDP dengan kapasitas arus maksimal 300A, maka usahakan untuk memasang CT ukuran 300/5A.
Jika ukuran CT lebih kecil dari arus maksimal, maka ada kemungkinan CT akan jenuh bahkan bisa mengakibatkan kerusakan CT tersebut. Sedangkan apabila ukuran CT lebih besar dari arus maksimal maka akan mengakibatkan pengukuran CT tersebut tidak maksimal karena pada dasarnya CT akan bekerja maksimal (maksudnya : error terkecil) di kisaran arus nominalnya. Apabila ukuran CT terlalu besar maka hasil pengukuran CT tersebut akan cenderung minus.
Salam.
fadli said
apa bener kalau dari listrik 3 phase itu untuk menentukan faktor kali misal CT terpasang 300/5A = 60 jadi faktor kali yang digunakan 60 begitu ta maksudnya?mohon sarannya teman.
Pulsa Elektrik said
klw untuk hitungan Pulsa Listrik bagaiman cara hitung nya sekarang kan jaman nya pulsa listrik ataw bisa di sebut jaman di gital
Dadang said
@pulsa elektrik klw menurut saya seorang teknisi listrik bandung coba aja bpk hub langsung ke call center pln biar lebih rinci untuk hitung kw token itu beda beda lho untuk setiap daerah
Dadang said
klw menurut saya seorang teknisi listrik bandung biar lebih jelas langsung hub call center pln aja karana tiap daerah beda beda kwh yg di dapat layanan call center PLN tinggal hub 123
RIZKI OKTOPRIADI said
makasih banget buat infonya, semoga bisa buat kita memanajemen penggunaan listrik rumah kita
gtr said
Untuk menghitung penggunaan daya saat itu pada kwh meter pulsa (prabayar), ada kode2 nya, semisal biasanya yg digunakan PLN saat ini merk Kwh meternya ITRON ACE9000 BALI-1 tekan 47 kemudian enter.
Aries said
saya masih bingung yg masalah faktor kali…sy ada menangani bbrp project…di satu project faktor pengali 60 di lain project faktor pengali 80…itu yg menjadi beda karena apa ya??
Ruben J Manuhua said
kalau beban ampere yang tidak sama pada meter listrik itu nanti di baca beban ampere yang paling tinggi atau gabung ke tiganya dan di bagi tiga lagi untuk cara kerja meter listrik 3 phasa ya?
ami said
Kalau cara mengukur voltase pada meteran pasca pake tang ampere gimana bang caranya
emsar said
Dengan hormat, salam selalu, sy punya soal yg harus diselesaiakan dari sebuah perushaan, pada oktorber 2014 berapa KWH terpakai dan pada daftar sudah deketahui pemakaian misalnya
jml hari = 31,
jml jam = 24,
jml Arus = 4.004,
jml V3 = 1,73,
jml tegangan = 13.800
dan Cospi = 0,8
jadi berapa KWH terpakai
terimakasih
rahmad said
telpon aja 123 pln tanya tagihan dibulan apa yang kamu minta, nanti disitu akan dipandu untuk perhitungannya sekalian.
Yadd said
Untuk Faktor Kali, hanya dikenakan pada pelanggan > =41.000 VA, dibawah itu tidak
Faktor kali dikarenakan ada pengecilan di arus ke Kwh menjadi max 5A,
Misalnya daya 41500VA arus nominal yg mengalir khan 41500/220/3=63A. Kebayang khan gedenya KWH kawat di kwhmeter kalau arus yg masuknya segitu hehehe…..
Faktor kalinya untuk CT (Current Transformer=Pengecil arus) tinggal ambil arus terbesar yg mendekati dari Arus nominal..
yang ada dipasaran biasa adalah 75/5, 100/5, 200/5 terus keatas kelipatan 100 untuk CT tegangan Rendah
Untuk Tegangan Menengah 10/5, 20/5, dll…
Faktor kali ya itu mis 200/5 faktor kalinya 40, …..
Suhada said
Mohon penjelasan, apa benar yang diukur oleh meteran di gambar atas itu Watt (P=V.I.Cos phi)? Apa bukan VA meter? Karena waktu meter saya buka covernya hanya ada winding V dan I sehingga pemahaman saya itu meteran VA(S). Bagaimana kok bisa jadi Kwh meter? Kok bukan kVAh meter? Terimakasih.
Putra A said
Tanya aja sama yang buaat kwh mass